Monday, November 28, 2016

Rencana Penghapusan ujian Nasional Akan Diputuskan Pekan ini


Sumber Foto: http://sdn-cikahuripan.blogspot.co.id/2013_04_01_archive.html
Saat berada di Makassar, Sabtu, 26/11/2017 Presiden RI Jokowi mengakui telah menerima laporan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy terkait dengan rencana penghapusan ujian nasional.
Presiden mengatakan akan segera melakukan rapat terbatas dengan sejumlah menteri dan pihak terkait. Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memutuskan ujian nasional akan didesentralisasi. Namun, keputusan akhir soal penghapusan tersebut masih menunggu hasil pembahasan rapat kabinet terbatas pekan ini.
“Di tingkat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memang sudah diputuskan agar UN didesentralisasi,” kata Jokowi saat puncak peringatan Hari Guru Nasional di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 27/11/2016.
“Harus ada rapat terbatas yang nantinya kita putuskan kalau itu memang perlu untuk mengetahui standar-standar dari ujian, dari kualitas pendidikan kita. Kalau diperlukan, dilakukan,” kata Jokowi.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana menghapuskan UN mulai dari tingkat SMP sederajat hingga SMA/SMK sederajat. Namun, penghapusan UN ini hanya untuk sekolah-sekolah yang berada di atas standar nasional nilai integritas dan skor akademiknya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan UN selama ini hanya bertujuan untuk pemetaan sekolah secara nasional. Sedangkan saat ini sudah banyak sekolah yang levelnya di atas standar nasional berdasarkan nilai integritas dan skor akademik.

Sumber: Jejamo.com

Tips Menciptakan Kelas yang Rapi dan Nyaman





Sumber Foto: http://www.jejamo.com/mendikbud-nyatakan-wapres-setuju-program-full-day-school-untuk-siswa-sd-dan-smp.html
Untuk menunjang suasana belajar yang kondusif, nyaman serta aman dan disiplin sangat diperlukan untuk mencapai prestasi siswa yang gemilang dan dapat memotivasi para guru dalam mengajar dan menampilkan kinerja terbaik saat di kelas. Untuk itu diperlukan beberapa usaha agar tercipta kelas yang rapi dan nyaman yang didasari dari komitmen warga sekolah terutama siswa dan guru untuk melakukan usaha tersebut. Langsung saja kita simak beberapa tips menciptakan suasana kelas rapi dan nyaman.

1.      Menjaga Kebersihan Kelas
Menjaga kebersihan kelas merupakan kewajiban setiap warga kelas. Agar kelas selalu bersih dibuatlah daftar piket kebersihan kelas yang tugasnya menyapu dan mengepel lantai kelas, menyapu di beranda kelas, merawat tanaman, membuang sampah yang ada ditempat sampah ke pembuangan akhir. Dengan adanya tugas piket ini, siswa diajarkan untuk bertanggung jawab dan memiliki kesadaran diri akan kebersihan, karena dengan kelas yang bersih maka akan tercipta kelas yang sehat dan pada akhirnya tercipta jualah kenyamanan saat proses belajar mengajar di kelas.
2.      Pengaturan Meja dan Kursi Siswa
Penataan meja dan kursi siswa juga berperan penting dalam menciptakan kerapian dan kenyamanan di kelas. Meja dan kursi diatur lurus kebelakang dan ke samping sehingga terciptalah keteraturan letak atau posisi duduk siswa. Kebersihan meja dan kursi dari coretan-coretan dan jangan mengotorinya akan memberikan kesan yang indah dan rapi sehingga proses belajar mengajar akan lebih nyaman.
3.      Pengaturan Meja dan Kursi Guru
Meja dan kursi guru juga harus diatur sedemikian rupa, taruhlah meja dan kursi guru tepat di depan dipojok dekat dengan lemari dan perabot kelas dan jangan lupa di beri taplak meja. Agar lebih indah taruhlah bungan cantik di atas meja.
4.      Jendela dan Dinding Kelas
Dalam proses belajar, pencahayaan yang baik sangatlah penting, sehingga jendela adalah salah satu unsur yang harus ada dalam sebuah kelas. Selain itu dinding kelas yang bersih dengan warna catnya yang tidak terlalu mencolok juga sangat berperan dalam memberikan kenyamanan saat belajar di kelas. Pada dinding juga dihiasi dengan pajangan-pajangan karya siswa dan guru, di beri hiasan dinding misalnya motto atau tulisan yang memberikan motivasi kepada siswa sebagai contoh “BERSIH ITU SEHAT” ataupun motto yang lain akan menambah semarak di kelas, namun ingat, jangan sampai berlebihan dalam menghias kelas.
5.      Perabot Kelas
Untuk menunjang proses belajar mengajar di kelas perabot kelas mempunyai peranan penting. Misalnya papan tulis, penghapus papan tulis, spidol (jika white board) atau kapur tulis (jika black board) perlengkapan kebersihan, daftar piket kelas. Hal ini akan memberikan kesan rapi dan nyaman saat berada di kelas.

Demikian tips menciptakan kelas rapi dan nyaman. Sillahkan di coba dan semoga bermanfaat

Sunday, November 20, 2016

10 Cara Mengembangkan Budaya Literasi Sekolah

Gerakan literasi sekolah sangat penting guna mengembangkan minat baca. Banyak sekali manfaat yang di dapat dengan menumbuhkan budaya literasi sekolah, selain menumbuhkan minat baca juga dengan membaca akan menambah berbagai wawasan. Ada baiknya kita tahu bagaimana cara mengembangkan Budaya Literasi Sekolah. Yuk kita simak 10 cara mengembangkan budaya literasi sekolah:

1.      Diskusi Hasil Resensi Buku
Tidak hanya siswa, tetapi guru juga sangat perlu membaca buku guna memperluas wawasan, guna menambah ilmu pengetahuan, yang nantinya akan diajarkan kepada siswa-siswa di sekolah. Untuk mengembangkan budaya literasi sekolah, setiap guru wajib membaca buku setiap satu bulan satu buku yang di baca. Buku tersebut diresensi kemudian didiskusikan dalam sebuah acara misalnya pada forum Kelompok Kerja Guru (KKG) yang diadakan setiap minggu atau setiap bulan.
2.      Membaca Senyap 15 Menit Setiap Hari
Setiap sekolah wajib menyediakan buku non teks pelajaran sebagai bahan untuk dibaca guru dan siswa. Bisa saja buku cerita ataupun dongeng untuk anak-anak yang biasanya sangat disukai anak-anak. Setiap hari, 15 menit sebelum pelajaran dimulai guru dan siswa diwajibkan membaca buku non teks pelajaran.
3.      Perpustakaan Kelas
Perpustakaan memang seharusnya ada pada setiap sekolah, namun biasanya perpustakaan ini khusus berada pada suatu bangunan yang berisi bermacam-macam buku. Kalau biasanya disetiap sekolah sudah memiliki perpustakaan. Bagaimana dengan perpustakaan kelas? Apakah di sekolah anda sudah mempunyai perpustakaan kelas? Untuk mengembangkan budaya literasi sekolah sebaiknya sekolah membuat program agar setiap kelas memiliki perpustakaan mini. Adapun buku-bukunya bisa berasal dari sumbangan siswa itu sendiri.
4.      Pengadaan Buku Bacaan Berkualitas
Buku adalah gudang ilmu, buku adalah jendela dunia. Buku yang berkualitas akan mampu menginspirasi guru dan siswa. Untuk mengembangkan budaya literasi sekolah, sekolah membuat program untuk membeli buku-buku yang berkualitas.
5.      Kunjungan ke Pameran Buku
Sekolah membuat program tahunan untuk mengajak siswa siswinya berkunjung ke pameran buku. Disitu siswa dan guru dapat menemukan berbagai macam buku yang dapat dijadikan literatur, buku yang dapat memotivasi insan pendidikan untuk lebih maju. Banyak manfaat yang didapat dari berkunjung ke pameran buku antara lain dapat menanamkan kecintaan siswa kepada buku sehingga akan lebih menumbuhkan minat baca siswa.
6.      Kunjungan ke Perpustakaan Daerah
Setiap daerah pasti mempunyai perpustakaan yang menjadi tempat dan menyediakan sarana untuk belajar baik dilingkungan formal maupun non formal. Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan pengguna untuk lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang diperolehnya, baik dalam berkelompok, maupun belajar mandiri pada waktu-waktu kosong, dengan berbagai profesi. Sekolah membuat program agar para siswa bisa berkunjung ke perpustakaan daerah setempat.
7.      Kunjungan ke Penerbit Buku Terdekat
Sekolah membuat program agar para siswanya bisa berkunjung ke salah satu penerbit buku terdekat. dengan banyaknya penerbit, komunitas perbukuan, stasiun radio, dan beberapa stasiun televisi lokal mampu melahirkan ide-ide kreatif sebagai tindak lanjut pesta buku. Selain memasyarakatkan minat membaca dan cinta buku melalui pameran, media lain seperti radio dan televisi dapat dimanfaatkan.
8.      Challenge
Sekolah membuat program tantangan membaca buku kepada guru dan siswa misalkan yang berhasil membaca 100 buah buku dalam setahun maka akan mendapatkan reward.
9.      Writing Contest dan Penerbitan Buku
Sekolah membuat lomba menulis buku bagi guru dan siswa, bagi para pemenang bukunya akan diterbitkan oleh pihak sekolah.
10.  Reading Award
Sekolah memberikan reward kepada siswa/guru yang paling rajin membaca di perpustakaan, perpustakaan kelas terbaik, guru dan siswa yang berhasil menerbitkan buku.
Demikian cara menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi sekolah. Semoga dengan adanya tulisan ini akan bermanfaat bagi kita semua.