Monday, November 29, 2021

Penerapan Model Pembelajaran Blended Learning dengan Memanfaatkan Rumah Belajar dalam Inovasi Pembelajaran Materi Kesenian Daerah Banjar Mamanda pada Siswa Kelas 6 SDN Ilung

 Pembelajaran merupakan hal mendasar yang dilakukan setiap peserta didik dalam rangka menambah atau memperluas khasanah pengetahuan. Dalam suatu pembelajaran terjadi proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Tidak bisa dipungkiri dalam pembelajaran memiliki beberapa hal vital diantara pemilihan model pembelajaran yang tepat. 

Karena di sekolah kami masih mengadakan PTM terbatas maka saya menggunakan model pembelajaran Blended LearningModel Pembelajaran Blended Learning ini trend digunakan pada pembelajaran di seluruh dunia. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran Blended Learning?


Menurut Bonk dan Graham (2006) mendefinisikan Blended Learning sebagai kombinasi dari dua intruksi model belajar dan mengajar: sistem pembelajaran tradisional dan sistem pembelajaran terdistribusi yang menekankan pada peran teknologi komputer. Pembelajaran tatap muka mempertemukan pendidik dengan murid dalam satu ruangan untuk belajar dimana terdapat model komunikasi synchronous (langsung), dan terdapat interaksi aktif antara sesama murid, murid dengan pendidik, dan dengan murid lainnya. Pembelajaran tatap muka memiliki karakteristik terencana dan berorientasi pada tempat (place-based) dan interaksi sosial (Bonk & Graham:2006). Dengan pelaksanaan Blended Learning ini, pembelajaran berlangsung lebih bermakna karena keragaman sumber belajar yang mungkin diperoleh.

Sumber gambar: www.tripven.com

Sedangkan Driscoll (2002) menyebutkan empat konsep mengenai pembelajaran Blended Learning yaitu:

   a)  Blended learning merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web, untuk mencapai tujuan pendidikan.

   b) Blended Learning merupakan kombinasi dari berbagai pendekatan pembelajaran (seperti behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme) untuk menghasilkan suatu pencapaian pembelajaran yang optimal dengan atau tanpa teknologi pembelajaran.

   c)  Blended Learning juga merupakan kombinasi banyak format teknologi pembelajaran, seperti video tape, CD-ROM, web-based training, film) dengan pembelajaran tatap muka.

   d) Blended Learning menggabungkan teknologi pembelajaran dengan perintah tugas kerja aktual untuk menciptakan pengaruh yang baik pada pembelajaran dan tugas.

Berdasarkan pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Blended Learning merupakan pembelajaran yang mengombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara konvensional: dengan metode ceramah, penuguasan, tanya jawab dan demontrasi), dan pembelajaran secara online dengan memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi. Melalui Blended Learning dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif untuk terjadinya interaksi antara sesama peserta didik, dan peserta didik dengan pendidiknya tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Dengan model pembelajaran Blended Learning sesungguhnya guru bisa mengeksplorasi kemampuan siswa soal pemanfaatan internet yang dulu pernah dilakukan dalam pembelajaran daring. Dan terkendala banyak hal. Di kelas, siswa boleh menggunakan gawai saat belajar. Melalui gawai  diharapkan siswa dapat belajar banyak hal tentang suatu materi yang akan dipelajari. Dan mereka menjadi kreatif dalam memecahkan persoalan yang terbuka. Untuk itu, siswa diberi kesempatan secara mandiri untuk menggali dan mencari materi pembelajaran lewat internet.

doc pribadi



Salah satu mata pelajaran di SD kelas 6 adalah muatan lokal. Kesenian daerah Banjar termasuk dalam mata pelajaran muatan lokal yang memuat kearifan lokal.  Kesenian dari daerah Banjar memang beraneka ragam, salah satunya adalah mamanda. Menurut wikipedia.org mamanda adalah seni teater atau pementasan tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan. Dibanding dengan seni pementasan yang lain, mamanda lebih mirip dengan lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain dengan penonton. Bedanya, Kesenian lenong kini lebih mengikuti zaman ketimbang mamanda yang monoton pada alur cerita kerajaan. 

Seiring berjalannya waktu kesenian mamanda mulai dilupakan oleh anak muda. Oleh karena itu sebagai guru saya perlu mengenalkan kepada siswa kesenian tradisional Banjar mamanda karena kesenian tradisional ini sudah jarang ditampilkan diberbagai pertemuan umum, hal ini perlu dilestarikan dan dijaga bersama agar tidak punah nanti.

Saya pun melakukan paraktik baik yang mengangkat kearifan lokal dengan memanfaatkan Rumah Belajar sebagai inovasi pembelajaran pada materi kesenian daerah Banjar Mamanda pada siswa kelas 6 di SDN Ilung.

Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu:

1.    Siswa dapat  mengetahui sejarah mamanda

2.    Siswa dapat mempraktikkan kesenian daerah mamanda

Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan:

1.    Memberi materi secara online untuk dipelajari siswa secara mandiri

2. Saat pembelajaran tatap muka guru menjelaskan materi yang sudah dipelajari siswa. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya

3.    Siswa berkelompok dalam belajar

4.    Kuis

5.    Menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari

Pada pembelajaran kali ini saya akan menjelaskan kepada siswa materi kesenian daerah mamanda dengan menggunakan salah satu fitur rumah belajar yaitu sumber belajar. Saya mengakses Sumber belajar dan menampilkan video pembelajaran dengan judul MAMANDA, semua siswa menonton video secara klasikal.  Dalam belajar dikelas,setiap siswa di kelas 6 difasilitasi satu buah tablet yang merupakan bantuan pemerintah dari BOS Afirmasi Tahun 2019. Sebelumnya saya sudah menginstall aplikasi Rumah Belajar pada setiap tablet dan pada saat belajar di kelas, siswa bisa langsung mengakses Rumah Belajar untuk pendalaman materi. Siswa login di Rumah Belajar dengan menggunakan akun belajar.id yang sudah mereka miliki masing-masing. Siswa kelas 6 SDN Ilung berjumlah 16 orang yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 3 orang siswa perempuan.

doc pribadi
doc pribadi









Siswa kelas 6 berkelompok mempraktikkan kesenian daerah Banjar Mamanda, ada 3 orang siswa yang bermain musik dan 3 orang siswa yang memerankan  tokoh utama yaitu sebagai Sultan, Panganan dan Pangiwa. Sebelumnya mereka menghafal naskah sesuai dengan tokoh yang mereka perankan.   Dengan membentuk segitiga mereka mulai berdialog, semacam berbalas pantun antara panganan dan pangiwa serta sultan. Saat tampil mereka memakai baju khusus yang juga merupakan bantuan dari pemerintah, dan yang berperan sebagai sultan mengenakan tutup kepala.

Kesimpulan

Model pembelajaran Blended Learning memadukan antara pembelajaran secara tatap muka dengan pembelajaran secara online. Portal Rumah Belajar sebagai sarana pendukung yang bertujuan memaksimalkan pembelajaran, baik untuk pembelajaran secara tatap muka maupun secara online. Kesenian tradisional Banjar Mamanda perlu dijaga dan dilestarikan karena merupakan salah satu budaya yang mengangkat kearifan lokal yang ada di Kalimantan Selatan, untuk itu diperlukan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan Rumah Belajar dalam membangkitkan minat belajar siswa dan memudahkan siswa untuk menggali berbagai informasi guna mendalami suatu materi dengan menggunakan berbagai fitur yang ada di Rumah Belajar, salah satunya materi tentang Mamanda ini ada di fitur sumber belajar.

 

Sumber Referensi:

Bonk, Curtis J & Charles R. Graham. (2006). The Handbook of Blended Learning.USA:Pfeiffer

Driscoll, M. (2002) Blended Learning: Let’s Get beyond the Hype. IBM Global Services.

   https://id.wikipedia.org/wiki/Mamanda

Friday, November 26, 2021

Pengalaman Penulis Mengikuti PembaTIK dari Level 1 Sampai Level 4

 Awalnya saya belum terlalu familiar dengan pembaTIK, bahkan saya tidak tahu bahwa kegiatan pembaTIK itu ada beberapa level. Banyak twibbon yang berseleweran di medsos “Saya Siap Mengikuti PembaTIK Level 1”, hampir setiap saya membuka medsos baik di facebook maupun di instagram selalu ada twibbon itu yang muncul di beranda, akhirnya tergerak lah hati saya untuk mendaftar di simpatik.belajar.go.id dan setelah itu saya mengajak teman-teman guru di sekolah untuk ikut serta rame-reme mendaftar pada kegiatan pembaTIK Level 1. Saat saya mendaftar saya memilih gelombang 15. Setelah kelas dibuka ada 4 modul yang harus dipelajari, dan setelah saya lihat beberapa aktivitas pada tiap modul ternyata ada tugas dan ujiannya. Saya pun lebih bersungguh-sungguh membaca tiap modul, hingga tibalah ujian secara online menjawab beberapa pertanyaan yang berbentuk pilihan ganda.


Sumber gambar: https://www.gurumadrasah.com/


Selang beberapa waktu kemudian diumumkanlah kelulusan di kelas simpatik, begitu senang rasanya melihat tulisan anda lulus. Teman-teman saya semuanya juga lulus di level 1 ini, dan kami mendaftar kembali untuk mengikuti pembaTIK di level 2. Saya mendaftar di gelombang 6. Sama seperti pada level 1, ada beberapa modul yang harus dipelajari. Cuma yang membedakan pada level 2 ini ada tugas akhir membuat video pembelajaran disamping juga harus menyelesaikan ujian. Hasil akhir kelulusan 60% tugas akhir + 40% nilai ujian. Saya lebih serius membaca setiap modul, mengenal aplikasi-aplikasi edit video baik aplikasi edit video lewat android maupun aplikasi edit video lewat PC. Jujur saja, saya saat itu masih buta tentang pembuatan video pembelajaran, bahkan saya belum pernah sama sekali membuat video pembelajaran. Dengan bermodal tekad yang kuat untuk belajar, saya mulai membuka youtube mempelajari tutorial pembuatan video pembelajaran, perlahan tapi pasti.  Langkah awal saya menentukan tema  dan membuat naskah. Sampai disitu saya lebih mengerti dan apa yang harus saya lakukan lebih terarah. Pada hari Minggu saya melakukan syuting, menurut yang saya pelajari di youtube latar pengambilan video harus yang berwarna hijau, pada saat itu saya belum memiliki triport dan green screen. Dengan hanya bermodalkan hp android dan kebetulan cat tembok di rumah saya berwarna hijau, saya syuting seadanya dengan dibantu suami pada saat pengambilan video. Saya menginstall aplikasi kinemaster pada hp android, kemudian mengedit video didampingi oleh tutorial dari youtube.  Dan ternyata saya bisa menghasilkan karya pertama video pembelajaran di pembaTIK level 2. Video di simpan digoogle drive, dan link nya dituliskan ditempat mengumpul tugas, selain itu ujian pun juga saya lalui dengan 40 soal yang berbentuk pilihan ganda.

Pada tanggal 4 September 2021 ada pengumuman kelulusan level 2 di kelas simpatik,  saya pun lulus dan langsung terdaftar otomatis diterima sebagai peserta di level 3.  Sama dengan level sebelumnya, ada beberapa modul yang harus dipelajari, pada level 3 ini juga ada tugas akhir membuat Multimedia Pembelajaran Interaktif dan hasil akhir dalam bentuk html 5. Kriteria kelulusan di level 3 ini yaitu 60% MPI + 30% ujian online + 5 % sinkronus + 5 % diskusi. Untuk pembeuatan MPI direkomendasikan memakai aplikasi Smart App Creator (SAC) tetapi boleh juga memakai aplikasi yang lain asalkan output berbentuk html 5. Saat itu saya baru pertama kali mendengar aplikasi tersebut, sebelumnya saya sudah pernah membuat media pembelajaran interaktif tetapi dalam bentuk power point.  Selesai mempelajari semua modul, saya browsing mencari aplikasi Smart App Creator yang versi trial, setelah diinstall saya biarkan dulu dilaptop karena saya bingung bagaimana cara menggunakan aplikasi tersebut. Sama dengan jurus pada level 2 tentang tugas akhir pembuatan video pembelajaran, jurus yang saya gunakan untuk belajar adalah tutorial youtube. Sebelumnya saya menentukan tema, menyiapkan materi yang akan dibuat, rencana apa saja yang saya tulis per slide dan yang terakhir mencari asset. Untuk gambar saya ambil di freepik.com, audio saya ambil di bensound.com, dan materi saya ambil dibeberapa buku juga dari wikipedia.com. Dengan didampingi tutorial youtube akhirnya jadilah karya saya berupa Multimedia Pembelajaran Interaktif yang berjudul Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ternyata perjuangan tidak berakhir sampai disini, untuk mengunggah ke sumber belajar sangat sulit akses masuknya, maklum saja peserta yang jumlahnya ribuan diseluruh Indonesia berebut untuk mengunggah ke sumber belajar. Beberapa kali saya mencoba hasilnya gagal, saya pun tak pantang menyerah, walaupun hari sudah menjelang tengah malam saya pergi ke beranda rumah dengan temani suami untuk mencari sinyal yang bagus. Dengan selalu mencoba akhirnya hasil karya saya bisa juga masuk ke sumber belajar. Pada tanggal 17 September 2021, diadakan bimbingan sinkronus dengan nara sumber Ibu Yane Hendarnita dari Pusdatin Kemendikbud dan Bapak Sujarwo yang merupakan Duta Rumah Belajar Jawa Tengah Tahun 2018, pemaparan yang sangat luar biasa dari beliau berdua. Pada PembaTIK Level 3 ini dibagi menjadi beberapa region, untuk region Kalimantan peserta PembaTIK pada level 3 ini berjumlah 550 orang. Dibuatlah grup telegram khusus pembaTIK level 3 gelombang 14. Di grup tersebut kami sharing dengan masalah pembuatan Multimedia Pembelajaran Interaktif dan yang paling saat banyak peserta yang tidak dapat mengunggah hasil karyanya di sumber belajar, apalagi pada hari-hari terakhir sumber belajar hamper tidak bisa diakses. Sampai akhirnya jadwal pengumpulan tugas yang asalnya terakhir pengumpulan tugas pada tanggal 23 September, di berikan perpanjangan waktu sampai tanggal 25 September 2021.

Tangkapan layar zoom meeting sinkronus Pembatik Level 3

Kelulusan PembaTIK Level 3 diumumkan pada tanggal 22 Oktober 2021, dan pada pagi hari di tanggal 23 Oktober 2021 saya baru membuka pada halaman simpatik.belajar.kemdikbud.go.id ternyata saya diterima sebagai peserta PembaTIK Level 4, sebelumnya saya tidak pernah menyangka karena saya menganggap para peserta yang berjumlah 550 orang se Kalimantan yang terdaftar di PembaTIK Level 3 sungguh sangat luar biasa hal itu terbukti ketika saya melihat hasil karya para peserta yang mereka upload di grup telegram, peserta yang berhak masuk ke Level 4 hanya 30 terbaik dari setiap provinsi. Saya sangat bersyukur diberi kesempatan kembali untuk belajar dan menambah ilmu pengetahuan di bidang TIK pada Level 4 ini. Saya tidak ingin menyianyiakan kesempatan ini walaupun tidak ada terbersit sedikit pun dibenak saya untuk menjadai Duta Rumah Belajar 2021. Saya awali dengan bismillah dan niat untuk menuntut ilmu yang bermanfaat dan semoga dikemudian hari ilmu di PembaTIK yang sudah saya terima di tiap level tidak hanya bermanfaat bagi saya tetapi juga bermanfaat untuk orang-orang disekitar saya.

Pada level 4 ini tugasnya lumayan berat daripada level 1, 2 dan 3. Ketentuan tugas akhir pada level 4 ini yaitu membuat vlog. Tema besar dari Vlog Pembatik 2021 adalah Berbagi dan Berkolaborasi bersama di Rumah Belajar. Peserta di dalam kelas mendiskusikan 4 sub tema yang akan diangkat untuk mendukung tema besaran Pembatik. Sub tema dapat mengangkat kearifan lokal. Tugas vlog bersifat individu yang berisi proyek sesuai dengan sub tema yang disepakati dan wajib ada pemanfaatan fitur Rumbel dan atau layanan Pusdatin lainnya.  Konten vlog berupa praktik baik inovasi pembelajaran kolaboratif yang mengintegrasikan pemanfaatan fitur-fitur Rumah Belajar dan atau layanan Pusdatin di era kenormalan baru. Kemudian tugas berikutnya adalah membuat blog, Pada blog berisi tulisan-tulisan mengenai aktivitas sosialisasi (tatap maya/tatap muka), aktivitas implementasi tugas vlog, aktivitas pemanfaatan blog untuk pembelajaran sesuai mapel yang diampu, dan hal-hal lain yang edukatif, dengan memanfaatkan Layanan Pusdatin terutama portal Rumah Belajar. Selain membuat vlog dan blog pada level 4 ini peserta harus melakukan sosialisasi pemanfaatan Rumah Belajar di daerah masing-masing, bisa dilakukan secara individu maupun berkelompok. Peserta kegiatan/sasaran sosialisasi adalah guru-guru/ komunitas guru  lintas sekolah dengan jumlah minimal 50 orang untuk tatap maya atau 25 orang untuk tatap muka (dapat memilih salah satu yang memungkinkan). Coaching dilakuakan selama 4 hari mulai tanggal 25 Okteober 2021-28 Oktober 2021. Baca juga pengalaman penulis dalam mengikuti coaching pembaTIK Level 4.

Kegiatan Para SRB  Coaching hari pertama dan kedua

Kegiatan Para SRB  Coaching hari ketiga

Kegiatan Para SRB  Coaching hari keempat

 Demikianlah pengalaman saya mengikuti pembaTIK 2021 dari level 1 sampai level 4. Dengan adanya pembaTIK 2021 ini dapat meningkatkan kemampuan guru dalam bidang TIK sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat dalam peningkatan mutu pendidikan.

Tuesday, November 9, 2021

Kegiatan SRB 2021 Coaching PembaTIK Level 4 Hari Keempat

 Hari keempat coaching pembaTIK dengan dibimbing oleh Ibu Sari Imawati dalam menjelaskan modul 16 E Pembelajaran Kolaboratif dengan Aplikasi Vicon. Beliau melakukan tutorial pembuatan google meet dan zoom. Setelah pemaparan modul berakhir dilanjutkan presentasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) masing-masing peserta. Dengan adanya RTL ini akan mengarahkan peserta untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.  


Tangkapan layar saat coaching hari keempat

Pada akhir kegiatan coaching hari keempat ini Para DRB Pak Sukani, Pak Deny dan Bu Sari serta Bu Atharia dari Pusdatin masing-masing memberikan semangat untuk para SRB. Kata Bu Sari bahwa dalam penyelesaian tugas pembaTIK level 4 ini  harus bisa memanajemen waktu dan rencana tindak lanjut yang sudah dibuat sangat membantu dalam  manajemen waktu ini. Adapun nanti pada saat sosialisasi misalnya ditolak kita harus tetap semangat dan pantang menyerah, tetap niatkan untuk berbagi masih banyak sekolah-sekolah yang mungkin menerima kita untuk sosialisasi.

Suka duka dalam level 4 ini seperti kendala sinyal, keluar masuk dalam gmeet, cuaca hujan yang menyebabkan signal tidak stabil, pengalaman baru dalam menggunakan gmeet, namun tak menyurutkan semangat para peserta untuk dapat menemukan solusi bagaimana mengatasi kendala tersebut, ada peserta yang baterai laptopnya hampir habis lalu menemukan solusi dengan mematikan kamera, ada juga yang menggunakan hp.  Solusi ini mengindikasikan bahwa semangat para peserta tidak pudar walaupun kendala itu berbagai macam. Termasuk berbagai macam kewajiban yang harus dilakukan disela-sela waktu coaching ini juga tidak menjadikan halangan bagi para peserta untuk terus mengikuti rangkaian coaching selama 4 hari. Begitu juga dengan para tutor atau DRB maupun yang dari Pusdatin juga sangat luar biasa yang mungkin kegiatan-kegiatan beliau juga sangat padat tapi tetap bersedia menyemangati dan melakukan pendampingan untuk para peserta. Dan mungkin tidak akan terhenti di kegiatan coaching ini saja.

Bu Atharia mengharapkan para peserta atau SRB 2021 merupakan satu paket komplit sebagai seorang guru artinya guru dapat menguasai materi pembelajaran, menguasai teknologi dan inovasi pembelajaran jadi di dunia pendidikan akan semakin maju.

Kegiatan SRB 2021 Coaching PembaTIK Level 4 pada Hari Ketiga

 Rabu 27 Oktober 2021 merupakan hari ketiga coaching Pembatik level 4 secara daring via google meet. Sama seperti pada hari pertama dan kedua, kegiatan dilaksanakan tepat pada pukul 13.00 WITA, saya sangat salut pada semua Sahabat Rumah Belajar (SRB) 2021 karena mulai pada hari pertama sampai hari ketiga ini selalu berhadir tepat waktu, hal itu menunjukkan bahwa semangat para SRB 2021 sangat tinggi untuk mensukseskan PembaTIK  Level 4 Tahun 2021.


Pada coaching hari ketiga membahas tentang modul 14 Strategi Berbagi memanfaatkan Rumah Belajar yang dipaparkan oleh Duta Rumah belajar 2019 Ibu Inggid Megasari. Sebagai pendahuluan Ibu Inggid memaparkan bahwa 77% pengguna internet di Indonesia rata-rata berselancar di media social selama 3 jam 16 menit per hari. Saya sangat tertarik pada saat Ibu Inggid bertanya kepada semua SRB apakah setiap kali ada kegiatan seperti liburan bersama keluarga harus didokumentasikan melalui foto dan selanjutnya pada saat itu juga langsung di upload ke medsos? Para peserta diberikan kesempatan menjawab dengan mengetik dikolom chat. Jawaban SRB sangat beragam ada yang menjawab lain kali saja takut ada penjahat, tidak langsung diupload tapi diedit dulu biar glowing, dan lain sebagainya. Jawaban para SRB membikin suasana jadi rame dan walaupun hari sudah menjelang sore tetapi semangat yang dimiliki masih semangat pagi, luar biasa pemaparan Ibu Inggid.


Kegiatan SRB  coaching PembaTIK Level 4 hari ketiga

Intisari dari modul 14 yang bisa saya simpulkan yaitu strategi utama dalam berbagi (sharing) dengan memanfaatkan media sosial adalah terangkum dalam konsep“Think twice Before Share”(Berpikir dua kali sebelum berbagi). Jangan asal share, pikirkan terlebih dahulu:

-      Tujuan sharing :menentukan materi dan teknik sharing

-      Sasaran berbagi :media dan metode

-      Penyiapan materi: (kemasan, kebenaran isi, kegunaan, nilai/value/kebaikan)

-      Pilihan jenis dan aplikasi media sosial

-      Teknik berbagi: kolaborasi komunitas berbagi, kolaborasi beberapa media sosial, kolaborasi dengan teknologi komunikasi yang lain

-      Sikap berbagi memanfaatkan media sosial

Setelah pemaparan modul 14 dilanjutkan pemaparan tentang vlog oleh Ibu Atharia Agustine dari Pusdatin Kemendikbud. Pemaparan dimulai dengan penjelasan kriteria penilaian terhadap vlog yang akan dibuat, ada beberapa poin yang saya tangkap dari penjelasan tersebut yaitu:

-      Kualitas teknis yang meliputi pencahayaan, background, narasi /audio dan caption.

-      Aspek presenter meliputi kecepatan narrator, kejelasan narator, kesimpulan, interkatif, percaya diri dan penampilan.

-      Aspek informasi , durasinya 3-7 menit, jumlah like, share dan view

-      Aspek inovasi, leadership dan kolaborasi

Masih pemaparan dari Ibu Atharia Agustine beliau menjelaskan bahwa vlogger yang sukses biasanya menggunakan suatu topik yang tampak jelas pada judul dan thumbnail yang mereka sampaikan pada video. Kemudian pemilihan lokasi atau tempat pengambilan video juga harus diperhatikan karena lokasi dapat menyampaikan banyak hal tentang siapa Anda dan apa yang Anda bicarakan di depan kamera. Beliau juga menambahkan bahwa jangan mengambil video dipinggir jalan raya karena suara bising dari kendaraaan yang lalu lalang juga merupakan salah satu yang dinilai dalam sebuah vlog. Selain itu kata beliau lakukanlah eksperimen pengambilan gambar dibeberapa lokasi untuk menambah latar belakang visual yang menarik.

Ibu Atharia menjelaskan sangat rinci dan detail, kata beliau penampilan dan gaya yang anda pilih juga harus diperhatikan karena penonton akan menentukan apakah mereka ingin terus menonton video dalam lima detik pertama, jadi penampilan akan sangat berpengaruh. Selain penampilan perilaku yang ditampilkan juga terkait langsung dengan brand channel. Perhatikan camera angel dan komposisi gambar. Dan yang tak kalah penting jangan lupa untuk memfokuskan kamera. Siapkan teaser dengan baik karena dapat membantu memikat perhatian penonton dan juga supaya penonton tidak cepat-cepat meninggalkan channel youtube anda.

Setelah pemaparan dari Ibu Inggid dan Ibu Atharia berakhir, para SRB kembali dikelompokkan di kelompok kecil yang sudah dibagi pada hari pertama. Dikelompok kecil yaitu saya di  kelompok 2 yang dimbing oleh Duta Rumah Belajar Terbaik 2018 Master Deny Ranoptri, kami membahas rencana tindak lanjut dan menyusun kerangka atau poin-poin penting yang akan disampaikan atau dipresentasikan masing-masing individu pada pertemuan coaching pembaTIK Level 4 pada hari keempat. Tepat pukul 17.00 WITA kegiatan berakhir.

Wednesday, October 27, 2021

Kegiatan Para SRB di Coaching Hari Pertama dan Kedua

Kelulusan PembaTIK Level 3 diumumkan pada tanggal 22 Oktober 2021, dan pada pagi hari di tanggal 23 Oktober 2021 saya baru membuka pada halaman simpatik.belajar.kemdikbud.go.id ternyata saya diterima sebagai peserta PembaTIK Level 4, sebelumnya saya tidak pernah menyangka karena saya menganggap para peserta yang berjumlah 550 orang se Kalimantan yang terdaftar di PembaTIK Level 3 sungguh sangat luar biasa hal itu terbukti ketika saya melihat hasil karya para peserta yang mereka upload di grup telegram, peserta yang berhak masuk ke Level 4 hanya 30 terbaik dari setiap provinsi. Saya sangat bersyukur diberi kesempatan kembali untuk belajar dan menambah ilmu pengetahuan di bidang TIK pada Level 4 ini. Saya tidak ingin menyianyiakan kesempatan ini walaupun tidak ada terbersit sedikit pun dibenak saya untuk menjadai Duta Rumah Belajar 2021. Saya awali dengan bismillah dan niat untuk menuntut ilmu yang bermanfaat dan semoga dikemudian hari ilmu di PembaTIK yang sudah saya terima di tiap level tidak hanya bermanfaat bagi saya tetapi juga bermanfaat untuk orang-orang disekitar saya.


Minggu 24 Oktober 2021 dibentuklah grup WA dengan nama grup PEMBATIK L4 KALSEL 2021, disana diinformasikan apa saja yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan para Sahabat Rumah Belajar (SRB) pada PembaTIK Level 4 ini. Salah satunya informasi mengenai jadwal coaching sebagai berikut:

Coaching Peserta Level 4 Pembatik Pusdatin Kemdikbud Ristek 25 s.d 28 Oktober 2021

 Aceh

 Bali

 Banten

 Kep Bangka Belitung

 Papua Barat

 Sulawesi Barat

 Bengkulu

 DI Yogyakarta

 Kalimantan Selatan

 Kep. Riau

 Maluku

 Sulawesi Selatan

 

29 Okt s.d 2 Nov 2021

 DKI Jakarta

 Jambi

 Kalimantan Tengah

 Maluku Utara

 Sulawesi Tengah

 Sumatera Utara

 Jawa Tengah

 Kalimantan Utara

 NTT

 Riau

 Sulawesi Utara

 Sumatera Selatan

 

03 s.d 06 November 2021

 Jawa Barat

 Kalimantan Timur

 Lampung

 NTB

 Sulawesi Tenggara

 Kalimantan Barat

 Gorontalo

 Jawa Timur

 Papua

 Sumatera Barat

 

Untuk Kalimantan Selatan jadwal coaching PembaTIK Level 4 mulai tanggal 25 Oktober 2021 sampai 28 Oktober 2021 yang dilakukan secara daring via Google Meet dimulai jam 13.00 WITA sampai 17.00 WITA.

Kegiatan coaching PembaTIK Level 4 hari pertama

Coaching merupakan bagian dr kegiatan pembaTIK Level 4 dan tentunya juga bagian penilaian untuk seleksi menjadi DRB. Saat vicon diharapkan buka kamera dan fokus dengan kegiatan, tidak boleh sambil melakukan kegiatan lain. Pada hari pertama coaching PembaTIK Level 4 dilakukan perkenalan antara 30 para Sahabat Rumah Belajar (SRB) 2021 dengan Pusdatin Kemdikbud ada Pak Hendro, Bu Atharia dan Bu Andini, para Duta Rumah Belajar (DRB) Pak Sukani DRB 2017, Pak Deny DRB 2018, Ibu Inggid DRB 2019 dan Ibu Sari Imawati DRB 2020. Pada perkenalan para peserta pembaTIK Level 4 menyebutkan nama dan unit kerja masing-masing juga menyampaikan harapan masing-masing peserta dalam mengikuti PembaTIK 2021.

Coaching hari pertama ini membahas modul 15 Membangun Komunikasi dan Kolaborasi yang dibimbing oleh Duta Rumah Belajar 2020 Ibu Sari Imawati, pemaparan yang sangat luar biasa dan menginspirasi yang diberikan oleh Ibu Sari Imawati. Hingga tiba diakhir kegiatan hari pertama dengan membentuk 4 kelompok kecil  untuk mendiskusikan dan  membahas sub tema dalam mendukung Tema Besar (Berbagi dan Berkolaborasi) dan diharapkan akan menghasilkan output:

·         Mendapatkan 4 sub tema

·         Pembagian sub tema bisa mengangkat kearifan lokal.

·         Pemanfaatan beragam fitur rumahbelajar bisa dimaksimalkan.

Saya termasuk di kelompok 2 dengan anggota:

1.       Elsi Desiyanti, S.Pd Unit Kerja SDN 2 Sepunggur Kab. Tanah Bumbu

2.       Ema Yulida S.Pd, MM Unit kerja SDN Ilung Kab. Hulu Sungai Tengah

3.       Endah Dwi Sulistyani, S.Pd Unit Kerja SDN 2 Mangunang Seberang Kab. Hulu Sungai Tengah

4.       Irwansyah, S.Pd Unit Kerja SDN Juku Eja Kab. Tanah Bumbu

5.       M. Fadilurrahman, M.Pd Unit Kerja SD Plus Citra Madinatul Ilmi Kab. Banjarbaru

6.       Masrufah, S.Pd Unit kerja MAN Kotabaru Kab. Kota Baru

7.       Melly Minarti, S.Pd Unit Kerja SMPN 3 Candi Laras Utara Kab. Tapin

8.       Mernawati, S.Pd, M.M Unit Kerja SMK Negeri 2 Kandangan Kab. Hulu Sungai Selatan

Pada diskusi dikelompok kecil ini yang dibimbing oleh Duta Rumah Belajar Terbaik 2018 Pak Deny Renoptri diambil kesepakatan yaitu:

Subtema

1.    Budaya : Permainan Tradisional Kalimantan Selatan, (Irwan) (Fadil)

                Kesenian Daerah Banjar (Ema)

2.    Ekonomi : Pasar Terapung,(Endah) 

3.    Ilmu Pengetahuan :  Penggunaan Internet (Masrufah) 

4.    Lingkungan : Obyek Wisata di Kalimantan Selatan,(El) (Melly)

                           Pencemaran Lingkungan Sungai di Kalsel (Merna)

Subtema Kearifan Lokal (Menjaga Kelestarian Budaya Banjar pada Era Modernisasi)

Kemudian akan diambil langkah-langkah dalam mengerjakan tugasnya yang nantinya akan membuat vlog dan diuplod ke Youtube dan linknya ditautkan ke blog dalam penulisan artikel ilmiah. Langkah-langkahnya adalah

-       Membuat RPP 

-       Menyusun Materi

-       Mempersiapkan bahan ajar

-       Mencari referensi fitur dari rumah belajar & tv edukasi

-       Menyiapkan Media Pembelajaran

-       Melakukan Evaluasi Penilaian

-       Membuat Vlog

-       Membuat Karya Ilmiah

-       Membuat Blog

-       Melakukan Sosialisasi

-       Mencatat kegiatan sosialisasi ke dalam blog

Dengan bimbingan Pak Deny yang asal mulanya saya bingung dengan tugas-tugas tersebut sedikit tercerahkan dan ada gambaran apa yang pertama yang harus saya lakukan untuk memulai mengerjakan tugas.

Coaching hari kedua sama dengan hari pertama dimulai jam 13.00 WITA dimulai dengan presentasi tiap kelompok  tentang hasil diskusi tiap kelompok yang membahas tema besar. Dilanjutkan paparan materi dari Duta Rumah Belajar 2019 Ibu Inggid Megasari membahas modul 13 Publikasi Karya Tulis dengan Pemanfaatan Rumah Belajar. Pemaparan dari Ibu Inggid sangat menginspirasi dan memberikan semangat yang luar biasa sehingga bisa menarik minat peserta untuk menulis.

Kegiatan coaching PembaTIK Level 4 hari kedua

Ada beberapa poin yang dapat saya tangkap dari pemaparan tersebut yaitu perbedaan antara artikel popular dengan ilmiah popular. Pada artikel popular penyampaian pesannya ringan, tidak rumit dan bersifat hiburan. Sedangkan pada ilmiah popular ada fakta empiris dan pendukungnya.

Ada beberapa strategi dalam publikasi ilmiah yaitu:

-  Tulis artikel

-   Kebaruan, keunikan, kekinian dan menjawab masalah

-   Gaya selingkung

-   Artikel yang dikirim minim kesalahan

-   Identitas Diri

-  Kirim artikel pada media yang tepat

Pada coaching hari kedua ini peserta diberikan tugas membuat sebuah karya tulis dapat berbentuk artikel popular, ilmiah popular atau KTI tentang Praktik baik yang telah dilakukan terkait implementasi merdeka belajar dengan memanfaatkan rumah belajar. Kemudian artikel dimuat atau dipublikasikan di media seperti blog pena Kemdikbud (bukan blog pribad)i, media massa, Web lembaga/Sekolah, jurnal ilmiah. Maupun majalah atau buletin.

Setelah kegiatan hari kedua ini hampir berakhir peserta dikumpulkan kembali ke kelompok kecil membahas tugas blog. Poin2 yang harus masuk dalam tugas blog (vlog, sosialiasi, kreatifitas menulis)

-          Kemenarikan dalam membuat blog

-          Tips & Trik agar blog dikenal orang

-          Memperkuat isi konten yang berkualitas

Kegiatan berakhir pada pukul 17.00 WITA dengan berbagai ilmu yang telah didapatkan dan tugas-tugas yang harus dikerjakan. Walaupun agenda sangat padat karena tidak hanya di pembaTIK ini kegiatan-kegiatan disekolah juga sangat padat, namun demikian tidak menyurutkan semangat saya untuk mensukseskan PembaTIK 2021 Level 4. Portal rumah belajar, belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja.